#1 selayak pagi putih bersujud rendah. selayak rintik jatuhi bumi. dan demi kuantum-kuantum yang terus mengalir. lelaplah sobat. aku tahu kau lelah. jangan paksakan katakan sudah. malam begitu indah tuk tersiakan. sejenak menepi candalah asa diteduh mimpi. karena esok ia kan nyata dan datang tiada pergi.
#2 jangan pernah kau pergi lagi meski sedetik waktu ku. tetaplah di sini damai kau di sisiku. kan ku ajarkan kau putih setia. kan ku jaga kau tulus hingga ujung masa. mungiku,,,
#3 selamat malam mungilku, mungkin hari terlampau cepat berakhir. barangkali kenangan ikut hembuskan awan di teduh malam. maka lelaplah. pejamkan matamu sudahkan kisah diary hari ini. lelaplah dalam erat dekap malam berselimut bintang-bintang. kan ku dongengkan satu kisah tuk hantarkan tidurmu. kan ku indahkan lelahmu dengan sebait lagu. dan tidurlah mungilku. aku di sini menjagamu hingga esok kau jelang mentari. tetap di sini, tak akan pergi.
#4 selamat malam bintang. yang ku tahu hanyalah kerlipmu menyapa galau ku. juga malam ini. sekedar kerlip. tapi bagiku itu tlah cukup. meski kau tak mungkin ku gapai di jemari mungil ini.
#5 jika ku buka mata ini esok pagi, tak apa andai tiada matahari, cukuplah bagiku binarmu terangi langkah-langkahku. jika tiada jua benign embun menetes sejukkan hati, cukuplah bagiku bening tatap dan teduh kata-katamu bangunkan hati. jika tlah bosan sang pelangi hiasi gamang ku, telah lebih dari cukup indahmu saja istana mimpi-mimpiku. peri mungilku,,,